Rabu, 31 Oktober 2012

Nama-nama tokoh yang berhasil memimpin & bidang yang dikuasainya

1. Ferdinand Marcos
    Siapa yang tak kenal nama Ferdinand Marcos yang terpilih sebagai Presiden Filipina pada tahun 1964.   Selama dua dekade masa pemerintahannya, Marcos Selalu menggaungkan ancaman komunis revolusioner, dan menggunakannya untuk membenarkan aksinya mematikan media dan menangkap beberapa lawan politiknya. Di masa kepemimpinan Marcos, kronisme dan korupsi meluas. Miliaran uang negara disedot ke rekening pribadi Marcos di Swiss.
    Pada tahun 1986, Marcos kembali terpilih menjadi Presiden Filipina. Namun pemilu yang diduga dipenuhi kecurangan, intimidasi dan kekerasan ini menjadi titik klimaks bagi dirinya. Marcos akhirnya diturunkan dari jabatannya dalam Revolusi EDSA pada tahun yang sama. Bersama istrinya, Imelda, Marcos melarikan diri dari Filipina. Marcos meninggal di pengasingannya di Hawaii pada tahun 1989.
2. Husni Mubarak
    Husni Mubarak yang merupakan mantan Komandan Angkatan Udara Mesir ini, memulai karir politiknya pada 1975 sebagai Wakil Presiden. Mubarak menjabat sebagai Presiden Mesir selama 3 dekade sejak tahun 1981. Di bawah kepemimpinan Mubarak, Mesir menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat. Bantuan miliaran dolar AS berhasil didapatkannya dalam rangka menjaga dukungan untuk Israel dan membasmi politik Islam. Namun, pada 11 Februari 2011, Mubarak yang berusia 83 tahun ini akhirnya mengundurkan diri dari kursinya sebagai presiden menyusul aksi unjuk rasa besar-besaran oleh rakyat Mesir selama 18 hari di awal 2011 yang menewaskan 850 orang.
3. Fulgencio Batista
    Fulgencio Batista yang menjabat Presiden Kuba selama 2 dekade ini dikenal sebagai pemimpin diktator yang brutal yang memimpin Kuba sejak 1933. Pada tahun 1944, masa jabatannya berakhir dan Batista pun meninggalkan Kuba. Namun, 8 tahun kemudian, Batista melancarkan aksi kudeta dan berhasil memimpin kembali Kuba. Hampir semua sektor pemerintah dikontrol secara otoriter oleh Batista. Mulai dari ekonomi, kongres, pendidikan, hingga media. Selain itu, Batista juga memperkaya dirinya sendiri dengan uang negara. Batista berhasil dilengserkan dari jabatannya pada tahun 1959, melalui Revolusi Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro. Setelah itu, Batista diketahui kabur ke luar negeri dan berpindah-pindah tempat tinggal, hingga akhirnya meninggal pada 1973 di Guadalamina, Spanyol.
4. Antonio Salazar
    Nama Antonio Salazar dinilai menjadi salah satu pemimpin paling otoriter di Benua Eropa. Salazar memimpin Portugal sejak 1932 hingga 1968. Bentuk pemerintahan Salazar disebut nasionalis konservatif, atau sebagian orang menyebutnya fasis. Salazar memegang teguh visi anakronistik, yakni bahwa Portugal masih memiliki kekuatan kekaisaran dan berhak menginvasi koloni-koloninya di selatan Afrika. Rezim Salazar dijuluki ‘Estado Novo’ atau negara baru, yang membanggakan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, namun masih sarat dengan penindasan. Pada tahun 1960-an, muncul pemberontakan besar-besaran terhadap rezim Salazar di Mozambik dan Angola. Saat menderita pendarahan otak pada tahun 1968, Salazar dilengserkan dari kekuasaannya secara diam-diam. Dan tahun 1974, Revolusi Bunga menandai berakhirnya rezim Salazar.
5. Pol Pot
    Hanya 4 tahun Pol Pot dan Khmer Merah memerintah Kamboja. Tapi selama kurun waktu 1975-1979, tidak kurang dari 1,7 juta rakyat Kamboja dibantai. Pol Pot yang dipanggil ‘saudara nomor satu’ ini membuat Kamboja menjadi ladang pembantaian. Invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978 membuat Pol Pot terdesak dari Phnom Penh. Dia melanjutkan pemerintahannya dari hutan. Sebelum akhirnya persembunyiannya dibocorkan anak buahnya sendiri. Pol Pot tewas saat menjalani tahanan rumah tanggal 15 April 1998.

Tipe, Gaya Dan Perilaku Kepemimpinan



Tipe, Gaya Dan Perilaku Kepemimpinan

Pemimpin seyogyanya memiliki sifat kepemimpinan dalam memiliki wewenang sehingga ia berhak melaksanakan kepemimpinannya. Dalam melakukan praktik kepemimpinan, sesungguhnya pemimpin melakukan penerapan teori kepemimpinan dan juga menerapkan seni kepemimpinan agar ia berhasil memimpin. Keberhasilan memimpin itu merupakan bentuk pertanggungjawaban perilaku kepemimpinannya.
Seseorang yang memiliki keistimewaan sifat kepemimpinan, baik itu sifat fisik maupun rohaniah, juga telah memiliki kuasa dan wewenang, bahkan penuh bertanggung jawab, namun belum menjamin kepemimpinannya mencapai keberhasilan. Mengapa itu terjadi ? Masalah itulah yang akan dijawab dalam uraian-uraian berikut ini. Ikutilah uraian itu sehingga pembaca akan menemukan jawaban atas pertanyaan itu.
Ketidakberhasilan itu antara lain karena kelebihan keistimewaan sifat bodang kepemimpinan, kekuasaan, wewenang dan tanggungjawab seorang pemimpin harus dibuktikan dalam berperilaku membimbing anak buah. Memimpin anak buah berlangsung di lingkungan kegiatan kepemimpinan, baik perilaku memimpin anak buah itu bersifat formal maupun nonformal. Perilaku kepemimpinan itu menjadi salah satu sarana tolok ukur jaminan keberhasilan pemimpin. Sekalipun perilaku itu sendiri masih perlu ditopang dengan tolok ukur lainnya sebagai pelengkap karena sulit mengukurnya.
Atas dasar itu maka masalah ini akan memfokuskan pada penjelasan tentang perilaku pemimpin, gaya kepemimpinan dan tipe kepemimpinan. Ketiga topik bahasan itu akan diuraikan berikut.

Perilaku Pemimpin

Perilaku seorang pemimpin ketika memimpin anak buah akan memperoleh tanggapan atau reaksi dapat berupa sikap atau perilaku bawahan. Reaksi perilaku itu tidak saja gerakan badan, tetapi termasuk ucapan, sepak terjang sebagai reaksi pengikut terhadap kepemimpinan seorang pemimpin. Tanggapan itu dapat bersifat terang-terangan atau tersembunyi dengan berbagai bentuk

Pengertian Kepemimpinan Dari Beberapa Tokoh!


  1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
  2. Wexley & Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.
  3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
  4. Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang.

Sabtu, 13 Oktober 2012

EFISIENSI dan EFEKTIF dalam ORGANISASI



EFISIENSI dan EFEKTIF dalam ORGANISASI

Ungkapan kata efisiensi dan efektifitas dapat diartikan secara menyeluruh dalam setiap aktivitas / kegiatan organisasi. Kedua kata tersebut merupakan kata yang dapat saling melengkapi. Mengapa begitu ? Karena kata efisiensi menceritakan bagaimana suatu usaha dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan eksploitasi yang semakin meningkat karena penggunaan biaya/dana yang sudah melebihi target yang direncanakan.

Di satu sisi, maksud dari efektifitas adalah meminta dan berusaha agar segala usaha atau aktivitas organisasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan dengan tetap melakukan efesiensi secara benar sesuai porsinya.Jangan salah kaprah, jika efisiensi dilakukan hanya semata-mata untuk mengurangi agar beberapa pos pengeluaran mengalami penurunan, dengan tidak memperhitungkan ketidak-efektifan produktifitas kinerja, yang terjadi malah kinerja menurun. Dan sudah pasti program kerja tidak akan berjalan dengan semestinya.

Langkah terpenting dapat dilakukan untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas adalah meningkatkan produktiftas SDM, ciptakan aturan dan mekanisme kerja yang konsisten serta penyaluran dana/biaya operasional yang betul-betul dipergunakan demi kepentingan kerja/kedinasan secara langsung sesuai dengan kepentingannya dan program efisiensi dan efektifitas dilakukan secara merata pada semua lini atau bagian di lingkup organisasi, serta efisiensi harus terus tetap dilakukan dalam kondisi apapun, asalkan tidak menghambat kinerja organisasi.

Beberapa pengertian efisiensi
Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input.
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya. Menurut definisi ini, efisiensi terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

Pernyataan H. Emerson adalah:“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan outputefisiensi adalah sesuatu yang kita kerjakan berkaitan dengan menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu dalam proses pengerjaannya.efektif belum tentu efisien dan begitu sebaliknya.

Faktor yang mampengruhi organisasi

Faktor yang mempengaruhi organisasi

Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Berikut uraian mengenai kedua hal tersebut.

1) Lingkungan umum

Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. 
Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Namun tetap mampu mempengaruhi kebijakan strategi dari organisasi perusahaan. Faktor-faktor lingkungan umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 

a) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu Negara dan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti : inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya factor ini akan berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik, seperti :
• Para pesaing perusahaan sejenis atau sering disebut perusahaan Kompetitor
• Langganan (Costumers)
• Pasar tenaga kerja, organisasi memerlukan karyawan dengan bermacam-macam keterampilan 
• Lembaga Keuangan
• Supplies (Pemasok bahan baku)
• Perwakilan pemerintah, hubungan organisasi dengan perwakilan pemerintah dengan kompleks

Melihat uraian tersebut, maka factor ekonomi suatu Negara secara global juga akan mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan langkah perusahaan.

b) Faktor Sosial dan Politik

Perkembangan strata social kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi organisasi perusahaan. Perkembangan politik Negara yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan ekonomi merupakan factor yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan social politik yang terjadi guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas dan kebijakan di dalam organisasi perusahaan 

c) Faktor Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum) 

Kepastian hukum di dalam suatu Negara merupakan moment yang sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan. 


Struktur Organisasi

Struktur

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara internal maupun eksternal.


Pengertian organisasi


 Pengertian Organisasi

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
1.      Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2.      Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.[1]Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

Pengertian organisasi
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Pada dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya dapat terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna, perusahaan, kerajaan, negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah organisasi kejahatan pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga. Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan organisasi terkecil yang pertama  kali dikenal oleh setiap manusia.
Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi adalah :
1.      Kelompoks atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
2.      Mencegah kesepian dan kerenggangan
3.      Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
4.      Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
5.      Kelompok sosial , kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status dan pengakuan.
      
Macam-macam kelompok:
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
·      Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
·      Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
·       Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
·      Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.




Rabu, 13 Juni 2012

Pengertian tentang Soft Skill


 Pengertian tentang Soft Skill

 Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Soft skills merupakan kecerdasan emosional dan sosial (Emotional Inteligence Quotient) yang sangat penting untuk melengkapi hard skills atau kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient). Soft skill menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek karir. Tidak seperti hard skill  yang berkenaan dengan kemampuan menyerap ilmu atau keahlian dan kemampuan untuk melakukan jenis tugas atau kegiatan tertentu, soft skill berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dengan sesamanya  baik di dalam dan di luar tempat kerja. Soft skills adalah bentuk kompetensi perilaku sehingga dikenal pula sebagai keterampilan interpersonal atau people skills, yang mencakup keterampilan komunikasi, resolusi konflik dan negosiasi, efektivitas pribadi, pemecahan masalah secara kreatif, pemikiran strategis, membangun tim, keterampilan mempengaruhi dan keterampilan menjual (gagasan atau ide).
  Dari  definisi soft skills di atas dapat ditarik kesimpulan orang yang mempunyai soft skills tinggi adalah orang yang berbudi pekerti, yang mampu mengontrol emosinya dan itu tergambar dalam budi bahasanya, dalam caranya berkomunikasi , perilakunya tidak grusa grusu, satunya kata dan perbuatan atau berintegritas tinggi, tenggang rasa dan toleransi tinggi. Soft skill tinggi sudah semestinya menjadi bagian yang melekat (embedded) dalam diri seseorang dengan latar belakang pendidikan atau intelektual tinggi (hard skills).
  Persoalannya adalah mengapa para sarjana lulusan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia tidak mesti menunjukkan karakter orang yang berbudi pekerti ? Buktinya mudah ditemukan saat kita lihat debat di lembaga DPR yang terhormat yang kerap ditayangkan TV. Mengapa mereka berdebat seperti hanya adu kepandaian dan penguasaan ilmu, pengin menonjolkan diri, merendahkan lawan debat dan tidak berusaha menemukan titik temu guna mendapatkan solusi?  Akhirnya debat di parlemen jadi tidak mendidik orang tentang cara bernegosiasi dan mencapai kesepakatan tapi jadi arena adu mulut yang membosankan dan penuh dengan hujan interupsi. Hal sama dapat ditemukan saat  pejabat birokrasi memberikan pernyataan tentang suatu problem publik. Seringkali mereka mengeluarkan statement yang tidak focus ke pemecahan masalah terkait dengan tanggungjawabnya malahan menyalahkan atau mencari kambing hitam guna berkelit atau melepaskan diri dari tanggungjawab.
  Melihat fenomena rendahnya soft skills di kalangan kaum terpelajar membuat saya jadi khawatir jangan-jangan perilaku yang sama juga ada di diri saya. Seringkali saya menuntut ke mahasiswa harus ini itu, begini begitu, menghujani mereka dengan kotbah soal moral dan etika. Tapi , apakah perilaku saya, kinerja saya sebagai guru dan dosen selama ini bisa memberikan teladan ke mahasiswa sehingga saya cukup pantas untuk mengkotbahi mereka cara berinteraksi dan berkomunikasi yang sopan, cara menghargai orang lain. Jangan-jangan saya selama ini hanya bisa menuntut ke mahasiswa untuk menghargai saya, untuk bertutur sopan ke dosen, tapi aturan ini tidak berlaku saat saya berkomunikasi dengan mereka , saya bebas membentak mereka, saya bebas memaksa mereka agar manut dengan aturan yang saya buat. Kalau saya sebagai dosen berperilaku semacam ini gimana ya mahasiswa itu menilai saya? Jangan-jangan mereka itu patuh, segan atau bahkan takut pada saat di depan saya saja tapi akan mempergunjingkan atau bahkan melontarkan sumpah serapah
  Soft skills itu menyangkut pembentukan karakter , kita jadi bertanya apakah pendidikan karakter dan akhlak yang  diberikan sejak di TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi itu masih kurang? Kalau ternyata porsi pendidikan karakter yang selama ini ada di pelajaran Agama dan PKN itu ternyata kuantitas dan kualitas sudah cukup
  Vishal Jain mengemukakan soft skill meliputi semua aspek keterampilan generik yang mencakup unsur-unsur kognitif yang terkait dengan keterampilan non-akademik. Unsur-unsur soft skills yang perlu dikuasai khususnya oleh para mahasiswa atau mereka yang berpredikat sarjana

Aplikasi perkuliahan dengan cara soft skill

Aplikasi perkuliahan dengan cara soft skill  

  Soft Skills sendiri sudah diterapkan dalam perkuliahan dengan tujuan untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Selain itu dengan mata kuliah Soft Skills, dosen dapat memantau perkembangan kepribadian, empati, keterampilan, dan ke aktifan mahasiswa. Karena dalam kenyataannya untuk masuk dalam dunia kerja, kita tidak hanya dilihat dari kemampuan Hard Skillsnya saja,tetapi juga dilihat dari kemampuan Soft Skillsnya seperti psikotest,wawancara,dll.

  Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

  Peranan dari Soft Skills Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)

  Kesimpulan nya yaitu kemampuan kita dalam berfikir logis, mendalami pengetahuan, dan mendapatkan nilai prestasi dilakukan oleh otak kiri yang berupa Hard Skills, sedangkan untuk kemampuan berkreatifitas,berorganisasi,dan melakukan keterampilan lainnya dilakukan oleh otak kanan yang berupa Soft Skills. 

Manusia dan Pendidikan


Manusia dan Pendidikan


  Pendidikan bagi manusia dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, tingkatan status dan metoda apa yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut, baik formal maupun non-formal, baik dalam rangka kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai pengganti pendidikan di sekolah, di tempat kursus, pelatihan kerja maupun di perguruan tinggi, yang membuat manusia mampu mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan, meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau keprofesionalannya dalam upaya mewujudkan kemampuan ganda yakni di suatu sisi mampu mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat mewujudkan keikutsertaannya dalam perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan teknologi secara bebas, seimbang, dan berkesinambungan.
  Dalam hal ini, terlihat adanya tekanan rangkap bagi perwujudan yang ingin dikembangkan dalam aktivitas kegiatan di lapangan. Pertama untuk mewujudkan pencapaian perkembangan setiap individu, dan kedua untuk mewujudkan peningkatan keterlibatannya (partisipasinya) dalam aktivitas sosial dari setiap individu yang bersangkutan. Tambahan pula, bahwa pendidikan seorang manusia mencakup segala aspek pengalaman belajar yang diperlukan oleh manusia, baik pria maupun wanita, sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya masing-masing.
  Dengan demikian hal itu dapat berdampak positif terhadap keberhasilan pembelajaran seorang manusia yang tampak pada adanya perubahan perilaku ke arah pemenuhan pencapaian kemampuan/keterampilan yang memadai. Di sini, setiap individu yang berhadapan dengan individu lain akan dapat belajar bersama dengan penuh keyakinan. Perubahan perilaku dalam hal kerjasama dalam berbagai kegiatan, merupakan hasil dari adanya perubahan setelah adanya proses belajar, yakni proses perubahan sikap yang tadinya tidak percaya diri menjadi perubahan kepercayaan diri secara penuh dengan menambah pengetahuan atau keterampilannya. Perubahan perilaku terjadi karena adanya perubahan (penambahan) pengetahuan atau keterampilan serta adanya perubahan sikap mental yang sangat jelas, dalam hal pendidikan seorang manusia tidak cukup hanya dengan memberi tambahan pengetahuan, tetapi harus dibekali juga dengan rasa percaya yang kuat dalam pribadinya. Pertambahan pengetahuan saja tanpa kepercayaan diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan perubahan ke arah positif berupa adanya pembaharuan baik fisik maupun mental secara nyata, menyeluruh dan berkesinambungan.
  Perubahan perilaku bagi seorang manusia terjadi melalui adanya proses pendidikan yang berkaitan dengan perkembangan dirinya sebagai individu, dan dalam hal ini, sangat memungkinkan adanya partisipasi dalam kehidupan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan diri sendiri, maupun kesejahteraan bagi orang lain, disebabkan produktivitas yang lebih meningkat. Bagi seorang manusia pemenuhan kebutuhannya sangat mendasar, sehingga setelah kebutuhan itu terpenuhi ia dapat beralih ke arah usaha pemenuhan kebutuhan lain yang lebih masih diperlukannya sebagai penyempurnaan hidupnya

Selasa, 12 Juni 2012

jelaskan cara meng upload tugas & tulisan


 Posting Tulisan di Studentsite


   setelah sudah selesai membuat tugas atau tulisan di blog, saatnya anda mempostingnya melalui Studentsite. pertama, masuk ke studentsite anda lalu pilih menu "Tulisan" Setelah itu akan muncul web page  
1.masukkan Judul tulisan yang anda buat
Contoh : Cara Posting Tulisan & Tugas
2. masukkan alamat URL dari tulisan yang anda buat tadi.
Contoh : http://catatan-syam.blogspot.com/2010/11/cara-posting-tulisan-tugas.html
   Hal yang penting adalah Masukkan alamat URL yang akurat, langsung menuju tulisan yang anda buat. Jangan sampai URL yang anda masukkan nyasar atau masuk ke halaman web kosong. Disarankan untuk mengcopy langsung alamat URL dari tulisan yang anda buat, lalu pastekan ke kolom URL yang ada di studentsite. Disarankan untuk tidak memasukkan alamat URL dengan menulisnya secara manual.
3. Setelah semuanya selesai klik submit
   Tepat diatasnya dapat anda lihat tulisan-tulisan yang telah anda posting.

 Posting Tugas di Studentsite

Caranya hampir sama dengan posting tulisan. Pertama-tama pilih menu Tugas  
Setelah itu akan muncul web-page seperti di bawah ini.
Masukkan judul tugas anda, sesuai dengan yang diminta oleh dosen. Masukkan alamat URL dari tugas yang anda buat lalu masukkan Mata Kuliahnya. Setelah semuanya selesai tinggal klik "Submit"
Tepat diatasnya dapat anda lihat tugas-tugas yang telah anda posting.

 Mengecek Tugas & Tulisan

Sangat penting untuk mengecek apakah tulisan & tugas yang anda buat sudah masuk atau tidak. Caranya adalah dengan membuka webpage : (NPM ANDA).student.gundarma.ac.id
contoh : 53409315.student.gunadarma.ac.id 

apa & bagaimana perkuliahan soft skill

Apa & Bagaimana Perkuliahan Soft Skill
   
   Mata kuliah softskill membuat mahasiswa lebih meningkatkan kreativitasnya dalam penulisan di blog nya masing-masing dan membuat mahasiswa untuk lebih banyak mencari materi dari luar, mau dari buku ataupun dari internet. Tapi dilain sisi mata kuliah softskill ini memiliki kelemahan yaitu kurangnya pemahaman tentang materi mata kuliah softskill tersebut karena kurangnya pengawasan dan bimbingan dari dosen mata kuliah softskill.


Soft skill terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah kualitas personal, yang terdiri dari: dapat bertanggung jawab, kepercayaan diri, mampu bersosialisasi, self-management (mampu mengatur diri sendiri) dan integritas/kejujuran. Kemudian kedua adalah interpersonal skill yang terdiri dari leadership (kepemimpinan), kemampuan bernegosiasi, mampu bekerjasama dalam tim, mau berbagi ilmu dengan orang lain, serta dapat melayani klien/pelanggan.

Hasil penelitian menunjukkan , justru soft skill yang menentukan kesuksesan seseorang dalam kepemimpinan suatu bisnis. Seperti artikel pada CPA Journal yang mengemukakan bahwa 20% kesuksesan seseorang diperkirakan berasal dari intelegensia yaitu kemampuan untuk belajar dan memahami. Sementara itu, 80% sisanya berasal dari kemampuan untuk memahami diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.

Ada pelajaran menarik dari buku Lesson from The Top karya Neff dan Citrin (1999). Pada tahap pertama, penulis buku itun meminta kepada sekitar 500 orang (CEO dari berbagai perusahaan, LSM, dan dekan/rektor perguruan tinggi) agar menominasikan 50 nama orang yang dianggap tersukses di AS. Mereka antara lain Jack Welch (General Electric), Bill Gates (Microsoft), Andy Grove (Intel), Lou Gerstner (IBM), Michael Dell (Dell Computer), Mike Armstrong (AT&T), John Chambers (Cisco System), dan Frederick Smith (Federal Express).

Manusia dan Kegelisahan


Manusia dan Kegelisahan

  Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
  Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
  Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
  Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
  Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Keterasingan
  Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Kesepian
  Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.

Ketidakpastian
  Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak past

Manusia dan Tanggung Jawab


Manusia dan Tanggungjawab


  Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.

  Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Macam-macam Tanggungjawab :
1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
2. Tanggungjawab terhadap Keluarga
3. Tanggungjawab terhadap masyarakat
4. Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
5. Tanggungjawab terhadap Tuhan
Pengabdian dan Pengorbanan

  Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.

  Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..

  Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Manusia dan Pandangan Hidup


Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.
Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.  Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.
Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya.
Mereka juga tidak segan segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader – kader pemimpin baru.
Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebeneranya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran probabadi.
Sumber Pandangan Hidup
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri atas tiga macam.
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil renungan yakni pandangan hidup yang relative kebenarannya.

MANUSIA DAN KEADILAN


MANUSIA DAN KEADILAN
KEADILAN
keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara dua ujung ekstream yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
KEADILAN SOSIAL
seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.

setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.

Berbagai Macam Keadilan :
>> Keadilan Legal atau Keadilan Moral

>> Keadilan Distributif
>> Keadilan Komulatif

Kejujuran
jujur artinya apa yang dia katakan sesuai dengan hati nuraninya dengan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti bersih hatinya dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Kecurangan
Kecurangan ini idientik dengan ketidak jujuran dan sama pula dengan halnya licik, meskipun tidak mirip 100%.

Kecurang atau curang memiliki arti apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau dari hatinya orang itu berniat curang dan tidak memiliki rasa kejujuran di dalam dirinya.
Kecurangan ini dapat menyebabkan orang serakah, tak mau peduli dengan orang lain dan gak mau tau dengan sesama.

Pemulihan nama baik
ada pribahas ynag mengatakan ” dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang ” artinnya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besarnya nilai nama itu sehingga nywa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya ” jaga baiklah nama keluarga mu!”
pada hakekatnya pemulihan nama baik ini adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya. bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Pembalasan
pembalasan merupakan suatu reaksi ats perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain. reaksi tersebut dapat berupa yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.

pembalasan oleh adanya pergaulan. pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat. pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
pada dasrnya manusia adlah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.



wordpress.com

Kamis, 29 Maret 2012

Budaya Instan Di Kalangan Masyarakat INDONESIA


Budaya Instan Di Kalangan Masyarakat INDONESIA
Kebanyakan orang lebih senang diberi Ikan, yang langsung bisa diolah menjadi makanan, daripada diberi pancing, karena mereka harus berusaha terlebih dahulu sebelum mendapatkan ikan untuk dimakan.Bukankah lebih enak jika tanpa melakukan usaha yang keras kita bisa mendapatkan sesuatu..
Dari waktu ke waktu budaya instan terus menerus hadir, dan meracuni kehidupan masyarakat Indonesia, dari mulai iklan di televisi, acara reality show ditelevisi dan berbagai acara lainnya. Dan ternyata peminatnya juga lumayan banyak. Kadang acara seperti itu mendapatkan rating iklan yang cukup tinggi sifat dan sikap masyarakat kita, lebih senang sesuatu yang instan daripada bersusah payah terlebih dahulu. Bahkan pemerintah kita pun sama, lebih memilih menjalankan kebijakan yang instan dari pada kebijakan yang lebih mengakar.kita terbiasa mendapatkan sesuatu yang instan, semakin lama, kita akan terjebak, dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa saja. Bukannya sadar, tapi malah menjadi ketagihan.kita hanya akan menjadi bangsa pemalas, bangsa yang terus menerus mengharapkan bantuan dari negara lain. Bagaimana bangsa INDONESIA bisa maju seperti bangsa lain, masyarakat INDONESIA hanya mau nya serba instan dan tidak membuat mereka repot.
Bisa jadi itulah yang memang diharapkan oleh bangsa lain, supaya kita hanya menjadi ekor, bukan kepala. Supaya kepentingan mereka di indonesia aman dan tidak digugat oleh kita. Cukup di beri Ikan, bukan pancing. Lama2 akan ketagihan dan mudah dipermainkan oleh Bangsa lain. Mari bersama menjauhkan diri dari budaya instan. Karena semua hal ada prosesnya, mari jalani dengan benar untuk hasil akhir yang maksimal.